Sabtu, 20 Oktober 2012

Prince and Princess




Title                 : Prince and Princess
Author             : Kim Hyomin
Cast                 :  Kim Hyomin, Jo Kwangmin (Boyfriend), Jo Youngmin (Boyfriend)
Sub Cast          : Kim Ki Bum (SHINee), Kim Yoon Sung, Kim Ryewook (Super Junior), Park Yeon Mi, Im Yoon Ah, member SHINee
Genre             : Romance? Kocak? Prediksi sendiri *minta dibakar
Length            : Chaptered
Summary       
Note                            : Pemeran milik tuhan :3, tapi!! Alur dan jalan cerita punya saya! Plagiator.. hush-hush #kayak ngusir ayam *plak
Ah, satu lagi, saya masih belajar karna bikin FF tuh agak beda ama bikin novel :3 Jadi, mohon komentarnya yah J thank’s
Happy Reading
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Author pov
Kelas itu tampak ramai dari biasanya. Banyak yeoja merias wajah mereka agar tampak cantik. Heboh? Tentu saja. Diantara banyaknya yeoja, hanya dua yeoja yang tampak cuek seakan berkata walau-presiden-yang-datang-tak-akan-mengubah-hidupku.
Kedua yeoja itu sebenarnya tampak manis. Yeoja yang pertama, berambut panjang dan ikal berwarna cokelat.. Sementara yeoja yang kedua, rambutnya ikal berwarna pirang. Keduanya adalah anak blasteran, terlihat dari warna rambut mereka. Yeoja itu sedang serius membaca buku. Sahabat yang tak mengenali kehidupan sahabatnya(?). mereka dekat karena termasuk anak pendiam disekolah.
KYAA!!!
Teriakan itu membuat yeoja berambut pirang menoleh sekilas lalu kembali menekuni buku didepannya. Tapi, suara itu mengganggu-nya.
“Ya~ Hyomin-ah, apa kupingmu tak sakit?”, tanya si yeoja pirang menutup telinganya.
“Ani.. sudah biasa. Paling-paling hanya karena tiga namja itu”, jawab Hyomin singkat.
Yeoja pirang itu mengangguk, membenarkan perkataan sahabatnya itu. Ya, sekolah mereka memiliki banyak sekali artis yang bersekolah disana. Salah satunya adalah tiga member boyband yang sedang naik daun itu.
“Kwangmin... Youngmiiinnn.... Minwooo”, teriakan histeris para yeoja masih terdengar. Tetap saja mereka cuek dan masih berkutat dengan buku didepan mereka.
“Ah, Ji Hyun-ya, pinjam PR fisika dong, yang nomer 9 sudah?”, tanya Hyomin teringat akan nasib satu soal PR-nya itu.
Ji Hyun mengangguk dan segera mencari buku yang dimaksud dan memberikannya pada Hyomin.
“Aigo, ternyata begini”, gumam Hyomin pelan. Ji Hyun hanya tersenyum dan kembali membaca bukunya. Tak peduli bahwa ketiga namja itu sudah masuk kekelas yang memang sekelas (?).
Sepasang mata dari tiga namja itu sempat melirik kearah dua yeoja yang sedang asyik sendiri itu. Seulas senyum menghiasi bibirnya karena melihat sang yeoja yang disukai-nya.
~~~~
@Istirahat
“Huwaaa~ aku laper! Palliwa, Ji Hyun-ah”, rengek Hyomin menarik-narik tangan Ji Hyun yang masih berkutat dengan buku-nya.
“Arra-arra, tapi tolong lepaskan tanganmu, sakit nih”, keluh Ji Hyun.
Hyomin nyengir dan kedua sahabat itu pun segera melenggang keluar kelas.
“Astaga, Hyomin-ah, kau yakin dengan ini? Kantin rame banget nih”, kata Ji Hyun yang melihat kerumunan di kantin yang terlihat sedang berdesak-desakan. “Pasti tiga namja itu sedang ada disana”
“Tapi, bagaimana, dong? Laper nih”, rengek Hyomin mengeluarkan puppy eyes-nya.
Ji Hyun yang sangat lemah terhadap tatapan Hyomin itu menghela nafas. “Aish. Ya sudah, aku akan menemanimu kesana, Kim Hyomin! Apa kau puas?”
“Sangat puas, Cho Ji Hyun-ssi. hehehe”
“Berhentilah ber-evil! Sepertinya kau tertular dariku”
“Sepertinya. Yah, siapa yang sangka sahabat yang tidak mengenali sahabatnya sendiri menularkan sifat evil-nya itu”, ucap Hyomin.
Ji Hyun memutar bola matanya. Ia menarik tangan sahabatnya itu dan masuk kekerumunan. Dengan susah payah, keduanya memesan makanan dan keluar dari kantin. Mereka berjalan menuju atap sekolah.
“Untung aku tak mati”, gumam Ji Hyun menghela nafas lega. Ia memakan roti isi-nya.
Hyomin tertawa mendengar gumaman sahabatnya. “Mianhaeyo. Sepertinya, selama ada tiga namja itu, kita tak bisa menikmati jajanan dikantin”
“Gwenchana, eh, bukannya kamu fans mereka?”, tanya Ji Hyun menggoda.
“Enak saja kalo bicara. Emang aku mau jadi fans mereka? Aku mau-nya fans Ryewook Super Junior atau Key SHINee. Wuaa~ aku pingin tanda tangan mereka”, jawab Hyomin sedikit ber-angan.
“Terserah... tapi, kalo kau sampe kepincut(?), pajak jadianmu 50% dari uang jajanmu sebulan. Deal?”
“YA! Itu kesepakatan atau pemerasan??”, pekik Hyomin membelalakkan matanya.
“Bisa dibilang... pemerasan kasih sayang. Hahaha”
“Memang ada? Terserahlah, yang jelas, aku tak berharap aku kenal mereka”, pada saat Hyomin mengucapkan kalimat itu, seorang namja yang mendengarkan dari tadi hanya menghela nafas berat.
‘sepertinya kau tak mau berkenalan denganku, Kim Hyomin’, batin namja itu.
****
Lapangan basket itu nampak ramai karena kelas X-A sedang ada jam pelajaran olahraga. Kali ini basket. Hyomin mengutuk dirinya. Oh, ayolah, kalau hanya berlari, ia pasti bisa. Lha, ini? Basket? Sekali lagi, BASKET, olah raga yang paling ia benci, mana mungkin ia bisa. Apalagi hari ini penilaian.
‘mampus deh aku’, batin Hyomin.
“Ya, cepatlah, Hyomin-ssi, yang lain sudah menunggu”, tegur Kang Songsaenim.
Hyomin menghirup udara dan segera menembak. Ia kemudian memejamkan mata berharap bola itu masuk kedalam ring. Tapi, sepertinya do’a Hyomin tak terkabul.
“Kau harus banyak berlatih, Hyomin-ssi”, nasehat Kang Songsaenim.
‘Berlatih bagaimana coba? Aku kan sangat benci basket!’, rutuk Hyomin.
“Kalau begitu, biar bapak tentukan tutor-mu seperti Luna-ssi dan Ha Ni-ssi. Em.. ah, Jo Kwangmin!”, tiba-tiba Kang Songsaenim berteriak.
Kwangmin segera berlari meninggalkan permainan basket putra yang langsung mendapatkan sorakan protes dari yang lain.
“Kau ajari Hyomin-ssi. Dia butuh pelajaran, jika tidak ingin nilainya jelek”, jelas Kang Songsaenim pada Kwangmin.
“Tapi..”, Hyomin ingin protes, tetapi dihentikan oleh Kwangmin.
“Saya mengerti, Songsaenim. Kalau begitu, Hyomin-ssi, latihan nanti setelah bel pulang berbunyi. Oke?”
Hyomin diam, berfikir, lalu mengangguk ragu.
Kwangmin tersenyum puas. “Kalau begitu, saya mengerti. Anyyeong”, pamit Kwangmin dan pergi setelah membungkuk pada Kang Songsaenim.
___________________
Akhirnya selesaii , eh, TBC ding XD
Yah, sekian terima kasih *minta dibakar emang*
Mohon sarannya ya >_<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar