Title : Prince and Princess #Chapter
2
Author : Kim Hyomin
Cast
:
Kim Hyomin, Jo Kwangmin (Boyfriend), Jo Youngmin (Boyfriend)
Sub
Cast :
Kim Ki Bum (SHINee), Kim Yoon Sung, Kim Ryewook (Super Junior), Park Yeon Mi,
Im Yoon Ah, member SHINee
Genre
: Romance? Kocak? Prediksi sendiri
*minta dibakar
Length
: Chaptered
Summary
:
Note
: Pemeran milik tuhan :3,
tapi!! Alur dan jalan cerita punya saya! Plagiator.. hush-hush #kayak ngusir
ayam *plak
Ah, satu lagi, saya masih belajar karna bikin FF
tuh agak beda ama bikin novel :3 Jadi, mohon komentarnya yah J
thank’s
Happy Reading
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hyomin berjalan kepinggir lapangan dengan menekuk
mukanya. Ia segera duduk dipinggir lapangan, disebelah Ji Hyun, off cource.
Ji Hyun menoleh dan tertawa melihat ekspresi
sahabatnya,“Ya, Hyomin-ah, kau kenapa?”
“Aku dapet turor basket”, jawab Hyomin lesu.
Dahi Ji Hyun mengkerut,“Lha? Kan bagus kau bisa
belajar dan mengejar nilai pelajaran olahragamu”, sahut Ji Hyun tenang.
“TAPI!!”, kata-kata Hyomin membuat Ji Hyun
menoleh.
“Tapi apa?”, tanya Ji Hyun tak mengerti.
“Kau tau siapa tutor-nya?”, tanya Hyomin balik.
Ji Hyun menggeleng. Hyomin menarik nafas sebentar sebelum berbisik, “Jo
Kwangmin”
“MWO?”
“Maka dari itu, bagaimana ini..”
“Tapi, bagus juga kan? Kau bisa kenal dengan
salah satu-namja-dari-tiga-namja-populer-itu”
“YA!! Aku sedang tidak ingin bercanda tau!”, kata
Hyomin kesal.
“Hahaha, baiklah.. mianhae-mianhae”
Hyomin terdiam sejenak. Seperti memikirkan
sesuatu. “By the way, kau mendapat tutor juga tidak?” Ji Hyun menggeleng.
“Waeyo?!”
“Karena, nilai olahraga basketku dapat A+,
Hyominnie. Aku kan suka basket”
“Kenapa kau tak bilang padaku kalau kau bisa
bermain basket? Kalau begitu kau kan bisa mengajariku bermain basket tanpa
harus bersama namja itu”, protes Hyomin.
“Karena kau tak bertanya”, sahut Ji Hyun singkat.
Hyomin mendengus sebal. Ia mengalihkan
perhatiannya pada ‘namja’ yang membuatnya sebal. Tetapi, buru-buru ia melihat
kearah yang lain setelah tau ‘namja’ itu juga melihat kearahnya.
Dikejauhan, Kwangmin tersenyum ketika melihat
Hyomin salah tingkah.
***
Bel pulang sekolah berbunyi. Dengan langkah berat, Hyomin melangkahkan kaki menuju lapangan basket. Sebelumnya, ia masuk keruang ganti dan mengganti seragam dengan baju olahraga sekolah. Setelah itu, buru-buru Hyomin berlari ke lapangan basket indoor karena melihat jam tangannya menunjukkan puluk 14.50
Bel pulang sekolah berbunyi. Dengan langkah berat, Hyomin melangkahkan kaki menuju lapangan basket. Sebelumnya, ia masuk keruang ganti dan mengganti seragam dengan baju olahraga sekolah. Setelah itu, buru-buru Hyomin berlari ke lapangan basket indoor karena melihat jam tangannya menunjukkan puluk 14.50
KREK(?)
Dengan sangat pelan(?) Hyomin membuka pintu
lapangan indoor itu.
“Hello? Anybody here?”, sapa Hyomin.
Lapangan itu sangat gelap. Dan ia takut akan gelap. “Kwangmin-ssi? Kau
disini?”, Tak ada sautan. “Ya sudah lah, aku pulang saja”
Ketika ia berbalik, Hyomin merasakan ada sesuatu
menahan tangannya.
KYA!!
Seketika itu juga, Hyomin berteriak ketakutan.
*bayangin aja tuh gimana takutnya Hyomin -_-*
“Hei, tenanglah, ini aku, Kwangmin”, kata
seseorang dan menghidupkan lampu lapangan itu.
“YA! Bisakah kau tak mengagetkanku?! Kupikir aku
akan dimakan hantu”, teriak Hyomin dengan suara bergetar.
“Hehehe, mianhae”, ucap Kwangmin cengar-cengir.
Hyomin tak menjawab. Tubuhnya bergetar
kencang(?). Ia menatap buas Kwangmin. Entah kenapa, ia merasa seperti pernah
mengalami kejadian itu.
“Hyomin-ssi, kajja, kita mulai latihan, ne?”,
tawar Kwangmin dengan suara lembut. Kwangmin memungut sebuah bola basket
terdekat dan mengoperkan bola tersebut kearah Hyomin.
Hyomin mengangguk. Walau ia ragu dengan bola
basket ditangannya––dengan namja aneh itu juga––, Hyomin menyusul Kwangmin yang
sudah berada ditengah lapangan.
“Hanya mengajari memasukkan bola ke ring saja
kan?”, tanya Kwangmin menatap Hyomin. Hyomin menanggapinya dengan anggukan.
“Itu hal mudah. Kau hanya perlu menggunakan tenaga pada pergelangan tanganmu
untuk membantu mendorong bola. Bidiklah bola ini tepat kearah ring. Kau
mengerti?”, jelas Kwangmin.
“Sedikit banyak.... Engga”, sahut Hyomin datar.
*me: Authornya aja gak ngerti -_-v”
“Aish, hanya memasukkan bola ke dalam ring itu
hal yang mudah nona Kim”, keluh Kwangmin. Kwangmin berdecak karena menganggap
hal ini sangat sepele baginya.
“Ya~ Kalau begitu, coba saja kau yang
memasukkannya!”, rutuk Hyomin melemparkan bola basket.
Kwangmin menghela nafas dan memungut bola
tersebut. “Lihat baik-baik”, ucap Kwangmin. Ia mendrible bola sebentar,
mengukur, lalu tanpa babibu lagi, Kwangmin menembakkan bola tersebut. Masuk
dengan anggun!
“Lihatkan? Ini sangat mudah”, pamer Kwangmin.
“Cih, mudah bagimu. Kau kan bisa bermain basket,
sementara aku?”, ejek Hyomin yang sebetulnya mengejek dirinya sendiri.
Kwangmin tersenyum. “Sekarang giliranmu, nona”,
goda Kwangmin.
“Tsk”, dengan berat hati, Hyomin menangkap bola
yang dilempar Kwangmin. Ia membidik(?), dan langsung menembakkan bola. ‘Semoga
masuk’ do’a Hyomin dalam hati.
Namun naas, bola itu hanya mengenai bibir ring
dan berbalik memantul mengenai... Ah! Arahnya menuju Kwangmin.
DUAGH(?)
Heh~ Kalian pasti tau apa yang terjadi. Yup, bola
itu tepat mengenai kepala Kwangmin.
Dengan terkaget-kaget bin kaget(?), buru-buru
Hyomin menghampiri Kwangmin yang sudah jatuh terduduk dilantai. “Mi-mianhae,
Kwangmin-ah, sungguh”
“Gwen-gwenchana”, Kwangmin bangkit tetapi,
kepalanya rasanya berputar. Dengan segera Kwangmin memegang lengan Hyomin.
“Kau berbohong ya? Kajja, kita ke UKS, latihan
hari ini libur saja”, Hyomin membantu Kwangmin berdiri dan membopongnya. Mereka
keluar dari lapangan indoor itu dan segera menuju UKS.
“Sepertinya ‘dia’ menarik perhatian Kwangmin”,
gumam seorang namja yang sedang duduk di tribun penonton.
“Benar, dan semoga saja Kwangmin bisa menjaga
dongsaeng kita ya, Hyung”, sahut seorang namja lagi tersenyum seraya meneguk
softdrink dinginnya.
***
HAHAHA *tebar derita
HAHAHA *tebar derita
Aku lagi eror nih, jadi mianhae ya kalo ceritanya
kagak nyambung *nyengir
Oiya, RCL ya, butuh Like and Comment
Dan.. mianhae juga kalo tag-nya asal-asalan,
habis, butuh saran yang banyak *PLAK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar